I. Kegiatan Belajar 1: Lapisan Bumi
1. Permukaan Bumi (Geosfer)
Secara umum geosfer merupakan lapisan bumi yang terletak pada permukaan atau di bawahnya yang berpengaruh terhadap kehidupan di bumi baik secara langsung maupun tidak langsung geosfer adalah suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi di permukaan bumi. Hal tersebut meliputi lapisan atmosfer, litosfer, biosfer, hidrosfer, serta antroposfer. Geosfer berasal dari kata geo yang berarti wilayah serta spere yang berarti yang menanungi atau yang mengelilingi.Litosfer merupakan bagian bumi yang terluar, atau biasa disebut sebagai kulit bumi. Pengertian lain dari bagian bumi ini adalah bagian terluar dari lapisan kerak bumi berupa batuan. Batuan di sini sebenarnya bukan saja berupa benda keras seperti batu yang biasa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, akan tetapi bisa dalam bentuk tanah liat, pasir, kerikil, abu gunung berapi, dan lain sebagainya. Permukaan bumi maupun planet-planet yang lain diselimuti oleh suatu lapisan gas yang disebut atmosfer yang membentang mulai dari permukaan bumi hingga jauh ke luar angkasa. Gejala yang terdapat di lapisan ini terdiri dari berbagai macam unsur cuaca seperti angin, suhu, awan, hujan, kelembaban udara, serta udara. Merupakan bagian dari permukaan bumi yang terdiri dari lapisan air. Beberapa element dari hidrosfer bumi antara lain adalah sungai, danau, laut, gletser, air tanah, serta uap air yang berada di lapisan udara. Hidrosfer memiliki siklus yang dinamakan sebagai siklus hidrologi. Secara harfiah, biosfer merupakan bagian bumi terluar yang mencakup daratan, air, serta udara yang menjadi faktor pendukung utama dari keberlangsungan kehidupan serta proses biotik. Sedangkan menurut geofisiologi, biosfer merupakan sistem yang menyatukan seluruh makhluk hidup serta hubungan yang terjadi di antara mereka termasuk interaksinya terhadap unsur litosfer, hidrosfer, dan atmosfer bumi.
2. Struktur dan Lapisan Bumi
Para ilmuwan telah melakukan berbagai cara untuk mengetahui apa yang ada di
dalam inti bumi. Salah satu diantaranya adalah dengan mengukur gravitasi bumi dan ukuran
bumi. Kemudian menguji massa jenis bumi pada permukaan bumi. Setelah berbagai
pengukuran dan perhitungan ternyata permukaan bumi tidak sepadat itu. Para ilmuwan
memprediksi bahwa bagian inti bumi pasti jauh lebih padat dibandingkan permukaannya.
Berdasarkan percobaan tersebut, mereka memperkirakan jenis material yang terkandung di
dalamnya adalah 80% besi.
Kemudian para ilmuwan memprediksi suhu inti bumi. ini berasal dari adanya
struktur batuan bumi dari silikat sehingga besi dari permukaan bumi seharusnya tidak mungkin bisa menembus lapisan silikat jika bentuknya padat. Besi hanya bisa masuk menembus lapisan silicate dan terakumulasi di perut bumi jika bentuknya cair karena adanya suhu yang sangat tinggi. Hal yang paling menarik adalah pada bagian terdalam bumi yang ternyata merupakan padatan alloy besi dan nikel. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa bumi tersusun dari 3 lapisan yaitu lapisan kulit bumi/kerak bumi, kemudian mantel/selimut bumi, lapisan inti bumi :
a. Lapisan Inti Bumi
Lapisan terdalam bumi membentuk inti Bumi. Inti bumi terbentuk dari material cair
yang bertekanan sangat tinggi. Inti bumi tersusun dari mineral cair Besi (Fe) dan Nikel (Ni),
disebut Nife. Inti bumi terbagi menjadi dua, yaitu inti dalam bumi (inner core) yang berupa
material padat, dan inti luar bumi (outer core) yang berupa cairan.
b. Lapisan Mantel Bumi
Lapisan kedua dari dalam bumi adalah lapisan selimut bumi atau selubung bumi atau
mantel bumi. Lapisan selimut bumi merupakan lapisan terbesar, sebagian besar massa bumi
(± 80%) berada dalam lapisan mantel ini. Ketebalan keseluruhan lapisan mantel adalah
2.900 Km. Mantel bagian atas yang mengalasi kulit bumi bersifat padat dan bersama dengan
kulit bumi membentuk satu kesatuan yang dinamakan litosfer. Mantel bagian bawah yang
bersifat plastis disebut astenosfer. Secara umum lapisan selimut bumi terdiri atas 3 bagian,
yaitu litosfer, astenosfer, dan mesosfer
1) Litosfer
Litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit bumi.
Lapisan ini pada umumnya tersusun dari materi-materi yang berwujud padat dan senyawa
kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat.
Litosfer terdiri dari kulit bumi dan selimut bumi bagian atas, sering disebut lempeng litosfer.
Tebal lapisan ini sekitar 50-100 Km. Litosfer bersuhu dingin. Litosfer membentuk lempeng lempeng yang kaku, bergerak diatas astenosfer yang lebih cair. Arus konveksi memindahkan
panas melalui zat cair atau gas, membuat lempeng-lempeng dapat bergerak, sehingga dapat
menimbulkan getaran yang terjadi di permukaan bumi.
2) Astenosfer
Astenosfer berasal dari bahasa Yunani, asthenes yang berarti lemah dan sphere yang berarti lapisan/bulatan. Astenosfer merupakan lapisan dibawah litosfer yang wujudnya sangat kental. Lapisan astenosfer tersusun dari batuan yang meleleh akibat panas, namun kepadatannya rendah karenanya bersifat plastis. Tebal lapisan ini sekitar 130-160 Km. Lapisan ini kaya dengan silium, aluminium dan magnesium, dikenal dengan magma. Wujud cairan magma lebih kental dari cairan aspal, semisolid, dan dapat mengalir. Astenosfer mengalir akibat suhu yang tinggi, dan tekanan yang terjadi sepanjang waktu.
3) Mesosfer
Mesosfer merupakan bagian dari mantel bumi yang terdiri dari lapisan batuan yang
lebih berat dan tebal, kaya dengan silium dan magnesium. Lapisan ini merupakan lapisan
terbesar dari lapisan selubung bumi. Tebalnya sekitar 2400-2750 Km. Mesosfer lebih kaku
dibandingkan astenosfer namun lebih kental dibandingkan litosfer.
c. Lapisan Kulit/Kerak Bumi
Lapisan ketiga yang merupakan bagian terluar bumi adalah kulit bumi. Ketebalan lapisan kulit bumi antara 0-100 Km, dan merupakan lapisan tanah dan bebatuan. Lapisan ini hanya sekitar satu persen dari massa bumi dan merupakan lapisan tipis dibandingkan dengan lapisan lainnya. Lapisan ini menjadi tempat tinggal seluruh makhluk hidup di bumi. Lapisan kulit bumi dibedakan menjadi dua, yaitu kerak samudra dan kerak benua.Kerak samudra tersusun oleh mineral yang kaya akan Silika, dan Magnesium, disebut sima. Kerak samudra biasanya disebut lapisan basaltis karena batuan penyusunnya terutama berkomposisi basalt, sedangkan kerak benua tersusun oleh mineral yang kaya akan Silika dan Aluminium, oleh karenanya disebut sial. Lempeng benua biasanya disebut sebagai lapisan granitis karena batuan penyusunnya terutama terdiri dari batuan yang berkomposisi granit.
3. Lapisan Atmosfer Bumi
Ketika Anda menyeduh kopi kemudian membiarkannya sesaat, akan menemukan bahwa pada gelas tersebut terdapat 2 lapisan. Pada lapisan atas memiliki warna lebih cerah dibandingkan lapisan bawah. Layaknya secangkir kopi, atmosfer Bumi juga terdiri atas berbagai lapisan. Setiap lapisan memiliki karakteristik sebagai berikut:
Pada mesosfer dan termosfer terdapat lapisan yang memiliki partikel ion
(bermuatan) yang disebut ionosfer. Ketika Anda mendengarkan radio pada malam hari,
siaran radio dari kota lain akan terdengar lebih jelas. Hal ini disebabkan karena adanya
lapisan ionosfer. Pada siang hari, energi dari Matahari mengenai partikel pada ionosfer
mengakibatkan partikel tersebut menyerap gelombang radio dengan frekuensi AM. Pada
malam hari, tanpa energi Matahari, gelombang radio dipantulkan pada ionosfer, sehingga
dapat terpancar dengan jarak yang lebih jauh Tekanan Udara dan Suhu di Atmosfer Bumi Gas yang terdapat di atmosfer juga memiliki massa. Atmosfer menyelubungi Bumi hingga ratusan kilometer di atas permukaan Bumi. Gravitasi Bumi akan menghasilkan gaya tarik molekul gas mengarah ke permukaan Bumi, sehingga berat molekul suatu gas akan menekan udara di bawahnya. Akibatnya, molekul udara di dekat permukaan Bumi lebih rapat. Udara yang memiliki kerapatan tinggi ini akan menghasilkan gaya tekan yang besar pula. Gaya yang diberikan pada suatu daerah disebut tekanan. Sebelum mencapai permukaan Bumi, radiasi energi Matahari akan melewati atmosfer, oleh atmosfer sebagian energi Matahari akan diserap dalam bentuk kalor atau panas. Akan tetapi, tidak semua gas penyusun atmosfer mudah menyerap energi Matahari. Beberapa lapisan atmosfer tertentu memiliki molekul gas yang sulit menyerap energi Matahari. Sehingga suhu pada setiap lapisan atmosfer berbeda-beda bergantung dari karakteristik setiap lapisan tersebut seperti yang ditunjukan grafik pengaruh ketinggian
4. Lapisan Hidrosfer Bumi
Warna biru pada gambar planet bumi menggambarkan perairan yang ada di Bumi. Dengan kata lain, Bumi yang kita huni diselimuti oleh air, atau yang sering disebut Hidrosfer. Hidrosfer
berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphaira yang berarti selimut. Jadi, hidrosfer merupakan lapisan air yang menyelimuti Bumi. Hidrosfer tidak hanya meliputi perairan yang luas seperti laut dan samudera. Hidrosfer juga meliputi air di danau, sungai, air tanah, dan uap air yang ada di udara.Air sangat penting bagi kehidupan. Hampir setiap elemen kehidupan memerlukan air untuk melangsungkan kehidupannya. Tumbuhan memerlukan air untuk berfotosintesis, sedangkan manusia memerlukan air untuk metabolisme dan memenuhi kebutuhan hidup.
Air yang ada di Bumi memiliki sebuah siklus yang dinamakan siklus hidrologi atau siklus air. Siklus hidrologi merupakan sebuah proses daur ulang air secara terus menerus. Siklus air bermula ketika panas Matahari menguapkan air yang ada di laut dan di permukaan Bumi (evaporasi). Uap air tersebut akan berkumpul di angkasa dan terjadi proses kondensasi (pengembunan) hingga terbentuk awan. Awan tersebut kemudian akan berjalan sesuai dengan arah hembusan angin. Penguapan yang terjadi setiap hari mengakibatkan uap yang menjadi awan semakin banyak. Jika awan sudah tidak dapat menampung uap dari evaporasi, maka uap air di awan akan turun sebagai hujan. Air hujan akan mengisi cadangan air yang berada di permukaan Bumi.
VIDEO SIMULASI Lapisan Bumi dan Ancaman Bencana Alam
0 komentar:
Posting Komentar